Belakangan ini, rasanya pegel juga main PES16 maraton dan pengin banget main sambil tiduran di kasur. Tapi jarak kasur ke PC agak jauh, gak bakalan nyampe tuh kabel gamepadnya. Dan mulai terbesit ingin membeli gamepad wireless. Masing-masing gamepad tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itulah saya di sini ingin membahasnya satu per satu dengan kacamata orang awam tentang dunia game untuk Memilih Gamepad Wireless Untuk PC.
Kita mulai yang pertama dari Dualshock 3. Gamepad yang satu ini pasti udah enggak asing lagi wujudnya di mata dan di tangan kita semua, sama persis seperti stik konsol Playstation dari PSOne dan PS2. Hampir tidak ada yang berubah, jadi hampir semua orang pasti akan dengan mudah terbiasa dengan bentuknya saat digenggam. Untuk penggunaannya sendiri, kita harus memiliki Bluetooth Dongle sebagai media penghantar dengan DS3. Dianjurkan dengan Bluetooth versi 4.0 untuk menghindari lagging. Juga kabel mini USB yang harus kita beli sendiri untuk pairing dengan komputer maupun untuk mengisi ulang baterai. Karena kabel tersebut tidak termasuk dalam unit jika kita hanya membeli gamepadnya saja. Lantas, apa kelebihan dan kekurangan dari DUALSHOCK 3 ini? Selain bentuknya yang sudah sangat familiar, dualshock 3 juga dijual dengan battery built in, alias sudah rechargeable sudah termasuk dalam produknya. Jadi kita enggak perlu lagi ganti baterai kalau sudah habis dan enggak perlu nyari-nyari baterai untuk gamepad ini.Selain itu, dualshcok 3 juga diklaim bisa bertahan sampai toal bermain 30 jam hingga akhirnya harus diisi ulang.
Namun dibalik kehebatan-kehebatannya itu, gamepad playstasion wireless pertama ini tidak memiliki driver resmi dari Playstation jika ingin digunakan untuk bermain game di PC. Sehingga, kalau kita mau pakai dualshock 3 ini di PC, kita harus mencari program pihak ketiga agar bisa dimainkan, contohnya seperti program Motionjoy. Sayangnya, banyak juga para pengguna DS3 yang justru mengalami masalah ketika penggunaan yang akhirnya kesulitan memakai DS3 ini. Buat yang enggak suka ngoprek-ngoprek, kayaknya DS3 bukan pilihan yang tepat. Tapi untuk yang punya budget pas-pasan, DS3 bisa jadi gamepad wireless yang paling terjangkau di antara yang lain. Mulai dari Rp 150.000, kita bisa dapat DS3 OP (Original Pabrik) berikut kabel mini USB dan Bluetooth Dongle sampai Rp 600.000 jika kita ingin memiliki gamepad yang asli.
Selanjutnya kita beralih ke adiknya, yaitu Dualshock 4 atau disingkat DS4. Tidak terlalu berbeda dengan pendahulunya, DS4 ini memiliki wujud yang 11:12 dengan DS3. Hanya saja, DS4 memiliki trackpad dan light bar yang berfungsi sebagai penanda nomor pemain (player 1, player2, player 3, player 4) pada konsolnya tapi tidak berfungsi jika dimainkan di PC. DS4 juga sudah dilengkapi dengan baterai built in. Sayangnya, baterai hanya bisa bertahan sampai maksimal 8 jam untuk bermain, sangat jauh dengan DS3 yang bisa bertahan sampai 30 jam. Hal ini diperkirakan karena trackpad dan light bar yang banyak memakan daya baterai. Akibat ini pula, banyak yang mengakali light bar pada DS4 agar tidak menyala supaya baterai lebih awet. Masih sama seperti DS3, DS4 pun belum memiliki driver resmi untuk digunakan di PC. Lagi-lagi, gamer harus menggunakan program pihak ketiga dan mengatur pemetaan controller-nya. Untuk menggunakan gamepad ini, kita harus merogoh kocek lebih dalam dengan daftar perangkat yang sama dengan DS3. Sekitar Rp 750.000 untuk satu unit Dualshock 4, Bluetooth Dongle, dan Mini USB Cable.
Ketiga, kita beralih ke gamepad besutan Microsoft. Tidak seperti DS3 dan DS4, Xbox 360 Controller ini dijual tanpa baterai built in. Baterai yang digunakan bisa memakai baterai AA dengan modul baterai yang sudah disediakan oleh perangkatnya. Tapi dengan begitu, kita harus sering mengganti baterai jika sudah habis. Jangan khawatir. Xbox 360 juga memiliki baterai rechargeable yang dijual secara terpisah berikut dengan chargernya (bisa berupa kabel ataupun dock). Untuk baterai Xbox 360 tersebut bisa bertahan hingga 25 jam pemakaian.
Sama seperti DS3 dan DS4, Xbox 360 ini memerlukan receiver untuk menjembatani gamepad dengan PC. Namun, kita tidak bisa memakai Bluetooth Dongle. Kita harus memakai receiver khusus Xbox 360 yang bisa dibeli secara terpisah, ataupun dibundling dengan controllernya. Meski demikian, Xbox 360 controller ini tidak perlu bersusah payah lagi jika ingin digunakan. Karena Xbox 360 controller ini buatan Microsoft, sudah pasti drivernya sudah tersedia. Jadi tinggal plug & play, lebih praktis. Buat yang tidak ingin direpotkan dengan oprek-oprek program sana-sini, ini bisa jadi pilihan yang baik. Terlebih banyak orang yang sangat puas dengan gamepad ini. Selain kepraktisannya, performa, juga harganya yang tergolong murah. Untuk bisa memainkan Xbox 360 controller ini secara wireless, kita bisa menebusnya mulai dari sekitar Rp 320.000 sampai Rp 750.000.
Nah yang terakhir yang akan kita bahas adalah generasi terbaru dari Xbox 360, yaitu Xbox One. Dari wujudnya, tidak terlalu banyak yang berubah. Beberapa ada yang dipindahkan, ada dihilangkan, ada yang diperluas. Masih sama seperti pendahulunya, Xbox One Controller ini tidak dijual dengan built in battery. Tapi Microsoft mengeluarkan paket Play & Charge resminya untuk para pengguna yang ingin memiliki baterai rechargeable resmi dari Microsoft. Tidak hanya itu, baterai yang diproduksi juga memiliki ketahanan lebih lama hingga 30 jam pemakaian. Xbox One Controller juga memerlukan receiver untuk dikoneksikan ke PC dan receiver tersebut khusus untuk Xbox One Controller, tidak bisa menggunakan receiver milik Xbox 360. Tapi sayangnya, receiver untuk controller yang satu ini terbilang cukup mahal, sekitar Rp 500.000 yang bisa digunakan hingga 8 controller.
Karena mahalnya harga dari Controller dan Receivernya tersebut, banyak para pengguna Xbox 360 yang enggan meng-upgrade controllernya. Tapi bukan berarti controller ini tidak memiliki perkembangan. Dikabarkan, D-Pad pada Xbox One Controller memiliki peningkatan yang sangat signifikan. Untuk bermain game-game fighting seperti Street Fighter dan Mortal Combat, controller ini sudah sangat bisa diandalkan. Bagian trigger juga sudah diperlebar luas tombolnya sehingga mudah dijangkau, suara yang dihasilkan ketika ditekan pun lebih senyap ketimbang Controller Xbox 360. Untuk memiliki controller ini secara lengkap, kita harus merogoh kocek sekitar Rp 1.500.000 untuk mendapatkan satu unit controller, satu receiver, satu usb cabel, dan satu baterai.
Masih banyak sebenarnya controller wireless yang beredar di pasaran, mulai dari steam, steelseries, xiaomi, dan lain-lain. Tapi empat controller ini yang menyita perhatian saya untuk dijadikan pilihan. Selain karena harganya yang lebih murah, kemudahan juga diberikan oleh controller ini. Keempat gamepad wireless tersebut bisa digunakan saat baterai sedang diisi ulang, dengan kata lain berubah menjadi gamepad wired (kabel). Jadi, kita tidak perlu lepas baterai dulu untuk charging ketika baterai habis. Kebayang kalau dalam keadaan genting, tiba-tiba baterai habis dan kita tidak bisa berkutik. Pasti kesel sendiri. Hahahaha
Dan dari keempat controller di atas, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada Xbox One. Memang lebih mahal dari yang lain, tapi menurut saya itu yang paling menjanjikan. Selain baterainya sampai 30 jam, bentuk, kemudahan dan kenyamanannya pun lebih baik. Bagaimana tidak, buat orang yang main game hanya untuk diicip-icip saja seperti saya, gonta-ganti game itu menjadi sesuatu yang sering dilakukan. Tidak jarang saya menemukan game yang harus dipetakan ulang controllernya ketika ingin dimainkan hanya karena controller saya bukan controller Xbox, hanya controller biasa yang dua stick jadi satu kabel USB. Malah ada juga beberapa game yang tidak bisa mengenali gamepad lama saya sampai harus googling dulu nyari tahu gimana caranya supaya controller itu bisa terdeteksi oleh game tersebut. Dan itu merepotkan. Kadang, ada input analog yang juga tidak bisa diatur secara benar. Kanan jadi atas, atas jadi kiri. Daripada saya pilih DS3 atau DS4 yang nantinya malah menemukan hal yang sama, lebih baik langsung saja pilih Controller Xbox.
“Kenapa tidak pilih Xbox 360 saja? Kan lebih murah ketimbang Xbox One.”
Alasannya ada tiga. Satu, karena controller Xbox One merupakan controller Xbox yang sudah ditingkatkan, terutama D-Pad dan trigger-nya seperti yang bisa kalian lihat. Trigger Xbox One lebih luas ketimbang Xbox 360. Alasan kedua, karena wujud controller Xbox One lebih baik menurut saya. Terutama bagian baterainya. Xbox 360 terlihat sangat menonjol baterainya. Dan baca-baca dari review orang yang sudah lama memakai controller Xbox 360, modul baterainya suatu saat bisa mudah lepas. Saya liat di tokopedia juga ternyata banyak yang jual modul baterai Xbox 360. Mungkin karena itu banyak yang jual. Sedangkan yang Xbox One terlihat lebih ramping dan menyatu dengan seluruh badannya.
Alasan ketiga, seperti nasihat almarhum ayah saya, “Cari barang elektronik yang bagus sekalian. Mahal enggak apa-apa. Soalnya kalau barang elektronik, harga berbanding lurus sama kualitas.” Jadi daripada cari murah tapi cepet ganti lagi, mending beli mahal tapi bisa dipake jauh lebih lama. Hehe
Nah segitu deh penjabaran saya yang lumayan panjang soal Memilih Gamepad Wireless Untuk PC. Semua kembali ke diri kita masing-masing, kita lebih sreg dengan yang mana kalau dilihat dari poin-poin yang saya sebutkan tadi. Harga yang saya cantumin di atas bukan harga mati, tapi harga yang saya survey di toko-toko online. Jadi bisa jadi acuan untuk disesuaikan dengan budget kalian.